Rabu, 15 April 2020

Industri Pariwisata Bali Turun Dahsyat Dampak Covid-19

Tumbangnya Bisnis Perjalanan dan Wisata Bali Terpapar Covid-19

Pembatasan perjalanan dan larangan ke tempat rekreasi dampak Covid-19 menumbangkan bisnis pariwisata, termasuk di Bali. Beberapa perusahaan gulung tikar.

Hancur” Kata itu terlontar dari Rizky Eka Valdano, pemilik PT Republik Maritim Indonesia. Biro perjalanannya, Maritim Travel, di tebing jurang dihantam pandemi corona.

Maritim Travel berkantor pusat di Tangerang Selatan dan melayani perjalanan ke destinasi wisata nasional, seperti Bali dan Yogyakarta. Perusahaan ini juga menyediakan jasa wisata internasional, khususnya di Asia Tenggara. Menurut pria yang akrab disapa Reval itu, operasional perusahaannya sudah tiga pekan lebih berhenti total. “Terakhir melayani wisata Maret.

Sejak pemerintah mengumumkan pasien positif pertama corona, banyak yang cancel dan reschedule,” kata Reval, Selasa (7/4) pagi. Pengumuman yang dimaksud Reval yaitu oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret tentang pasien positif corona 01 dan 02. Keduanya wanita. Satu berusia 64 tahun, lainnya berusia 31 tahun. Mereka tertular virus yang pertama kali merebak pada Desember 2019 di Wuhan, Hubei, Cina itu setelah berkontak dengan warga negara Jepang.

Sejak pengumuman itu, pasien positif corona di Indonesia terus bertambah. Mulai 24 Maret pertambahannya lebih dari 100 orang per hari. Data Kementerian Kesehatan paling mutakhir, kemarin, bahkan mencatatkan pertambahan sebanyak 247 kasus positif corona baru. Total sebanyak 2.738 kasus dengan 221 orang meninggal dan 204 orang sembuh.

Rabu, 18 Maret 2020

Mobil Luar Akan Sulit Masuk Bali? Begini Alasannya

DENPASAR -- Siap-siap aliran mobil luar akan sulit masuk ke Bali. Hal itu terjadi karena Gubernur Bali I Made Mangku Pastika yang mulai mewacanakan pelararangan mutasi kendaraan plat luar ke Bali dan registrasi mobil luar Bali.

Wacana ini melengkapi wacana 'Zero Growth' kendaraan bermotor untuk mengimbangi pertumbuhan kepemilikan kendaraan dengan pembangunan jalan.

"Selain itu, kami juga menyetop mutasi kendaraan dari plat luar ke plat Bali, serta meregistrasi setiap kendaraan luar yang masuk dan lalu lalang di Bali," kata I Made Mangku Pastika, Gubernur Bali, dalam rilisnya yang dikirimkan ke sejumlah media massa, Kamis (14/11) sore.

Adapun tujuan moratorium, disebut Pastika selama itu pula akan terjadi jeda dan selama jeda itulah akan dibuat aturan dan menyiapkan infrastruktur jalan untuk mengantisipasi perkembangan ke depan saat moratorium dicabut. Selama moratorium, akan diikuti dengan penggodokan aturan yang sejalan dengan pengetatan masuknya kendaraan bermotor di Bali.

Beberapa kebijakan yang direncanakan diberlakukan selama moratorium adalah penyusunan peraturan pemberlakuan pajak progresif yang tinggi bagi mereka yang punya kendaraan lebih dari satu. Selain itu juga pengenaan retribusi bagi kendaraan luar yang masuk atau lalang di Bali, sehingga bisa menjadi pemasukan bagi kas daerah.

Sementara itu jelas Pastika, selama lima tahun itu pula, Bali akan melakukan pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan underpass dan flyover. Selain itu juga pembangunan jalan tol, pembangunan monorel dan menyiapkan angkutan darat dengan kereta api. "Selain itu, sarana transportasi murah akan terus didorong dan ditingkatkan," jelas Pastika.

Sumber: Republika.co.id

Sekilas Info

Sorot

Liburan di Bali Gunakan Mobil Sewa

Rental Mobil Bali - Pulau Bali terkenal dengan objek wisata alam dan adat istiadatnya. Salah satu pulau di Indonesia ini memang sangat terk...